KALTENG - Melalui Program Pengembangan SDM Perkebunan Kelapa Sawit, Badan Pengelola Dana Perkebunan Kelapa Sawit (BPDPKS) dan Direktorat Jenderal Perkebunan Kementerian Pertanian (Ditjen Perkebunan) menggandeng LPP Agro Nusantara mengadakan Pelatihan Informasi dan Promosi Pasar bagi Pekebun Sukamara (Palangka Raya).
Sebagai ujung tombak dan lanskap industri kelapa sawit di tanah air, pelatihan yang diperuntukan bagi pekebun kelapa sawit, diharapkan menjadi pendorong kualitas produktivitas dan hasil perkebunan, keterampilan pekebun yang dinilai sangatlah penting.
Untuk mencapai hal tersebut, BPDPKS bekerja sama dengan Ditjen Perkebunan Kementerian Pertanian menyelenggarakan Program Pengembangan Sumber Daya Manusia Perkebunan Kelapa Sawit. Melalui Data Rekomendasi Teknis, Para pekebun kelapa sawit di daerah penghasil kelapa sawit mendapat undangan untuk menerima pelatihan.
LPP Agro Nusantara sebagai salah satu penyelenggara pelatihan menyelenggarakan Pelatihan Informasi dan Promosi Pasar. Pelatihan ini diikuti oleh 33 peserta dari Kabupaten Sukamara.
SEVP Operation LPP Agro Nusantara, Pugar Indriawan menambahkan, dalam praktiknya para pekebun tentunya memiliki kemampuan yang biasanya diturunkan atau dilihat dari praktik para pekebun lainnya.
“Tetapi praktek yang baik dan presisi belum tentu dimiliki. Praktik-praktik baik inilah yang menjadi sasaran pelatihan ini. Sehingga para pekebun tidak hanya sekedar menjalankan kebiasaan saja, tapi memahami apa yang harus dilakukan untuk memaksimalkan fungsi lahannya,” kata Pugar.
Sementara itu, Kepala Dinas Perkebunan Kalteng melalui Kepala Bidang Benih dan Budidaya (Kabid) Dinas Perkebunan Kalteng Jayan Wahyudi mengatakan kegiatan ini mempunyai peranan yang sangat penting dan berharap kegiatan ini tidak berhenti sampai disini saja. .
“Kami berharap para peserta dapat memanfaatkan ilmu yang disampaikan oleh narasumber secara maksimal. Apabila ada materi yang kurang dipahami jangan sungkan untuk bertanya, karena peran petugas informasi pasar sangat penting,” ungkapnya Jayan, saat membuka pelatihan di Swiss-Belhotel Danum Palangka Raya, Senin (19/8).
Lebih lanjut beliau menekankan pentingnya menularkan ilmu yang didapat kepada rekan-rekan lainnya.
“Setelah mengikuti kegiatan ini, manfaatkanlah ilmu yang didapat sebaik-baiknya dan bagikan kepada rekan-rekan. Dengan cara ini kita bisa meningkatkan kesejahteraan para petani sawit khususnya yang ada di Kabupaten Sukamara,” ujarnya.
Diselenggarakan di Swiss-Belhotel Danum Palangka Raya, pelatihan ini berlangsung selama 4 hari. Peserta akan mendapatkan materi berupa pembelajaran teori di kelas, misalnya mengenai sistem dan jaringan informasi pasar, analisis pasar, analisis harga, dan lain-lain.
Peserta juga berkesempatan untuk melakukan praktik di lapangan mengenai materi terkait dengan didampingi oleh guru dan narasumber yang berpengalaman dan berkompeten di bidang tersebut.
Rutin dilaksanakan setiap tahunnya, program pelatihan yang diberikan oleh BPDPKS dan Direktorat Jenderal Perkebunan terdiri atas jenis pelatihan teknis dan non teknis (manajerial).
Dalam pelatihan tersebut, peserta tidak hanya mendapatkan materi namun juga praktik ideal yang dapat diterapkan di kebun masing-masing.
Dengan adanya desain ini, selain mendapatkan ilmu baru, kemampuan peserta juga akan meningkat baik dari segi usaha maupun keterampilan sebagai tukang kebun.
Hal ini sejalan dan mendukung pemerintah dengan tujuan utama mengembangkan industri kelapa sawit berkelanjutan melalui peningkatan produktivitas dan perbaikan pengelolaan perkebunan kelapa sawit. Pada tahun 2024, BPDPKS dan Ditjebun akan menyelenggarakan 11 jenis pelatihan dengan total peserta 6.437 orang.
Dilaksanakan secara bersamaan, BPDPKS dan Ditjebun bekerja sama dengan 15 lembaga pelatihan dan menyasar pekebun dari 14 provinsi di Indonesia. Dilihat dari total peserta, jumlah penerima manfaat program ini meningkat signifikan dibandingkan tahun sebelumnya.
Sebagai salah satu penyelenggara, LPP Agro Nusantara dipercaya menyelenggarakan 43 judul pelatihan dengan 11 jenis pelatihan. Total LPP Agro Nusantara melatih 1.339 peserta secara bertahap selama periode April – September 2024.
Jumlah peserta ini mewakili 21% dari total Data Rekomendasi Teknis. Daerah yang akan dilaksanakan pelatihan ini berada di 7 provinsi yaitu: Riau, Sumatera Barat, Kalimantan Barat, Kalimantan Timur, Kalimantan Tengah, Sulawesi Barat, Sulawesi Tengah yang terdiri dari 11 kabupaten.