||🆕 Sampang – Suasana memanas di wilayah Pantura, tepatnya di Desa Tobai Tengah, Kecamatan Sokobanah, Kabupaten Sampang, Sabtu (23/11/2024). Seorang Sekretaris Desa (Sekdes) berinisial M diduga menodongkan senjata tajam (sajam) dan senjata api (senpi) kepada Hasib, saksi dari pasangan calon (Paslon) 02, JIMAD SAKTEH, dalam rapat koordinasi yang diselenggarakan oleh Panitia Pemungutan Suara (PPS).
Rapat yang bertujuan untuk menciptakan kesepahaman dalam rangka pelaksanaan Pilkada damai dihadiri oleh para saksi dan pendukung kedua Paslon. Acara ini berlangsung di kediaman Sekdes Tobai Tengah dan diawali dengan pembukaan ruang diskusi oleh ketua acara.
Hasib, saksi dari Paslon 02, mengajukan usulan terkait tata cara pemilihan agar berjalan sesuai prosedur. Hasib menyampaikan, "Jika kita ingin Pemilukada berjalan lancar, aman, dan damai, maka harus mengikuti prosedur. Satu orang hanya boleh memberikan satu suara. Jika ada warga yang terdaftar di TPS lain, maka dia tidak boleh mencoblos lagi meskipun berada dalam satu desa."
Pernyataan ini langsung menuai reaksi dari salah satu perwakilan Paslon 01 yang mempertanyakan alasan usulan tersebut baru diajukan. "Kenapa dulu tidak ada pertanyaan seperti ini? Kenapa baru sekarang dibahas?" tanya M dengan nada tinggi.
Hasib menjawab dengan tegas bahwa sebelumnya tidak ada rapat koordinasi seperti ini. "Sekarang kita ingin menyepakati bersama dengan catatan sesuai prosedur," jelasnya.
Namun, adu argumen memanas ketika M merasa tersudut. Tak diduga, M tiba-tiba mengambil sajam yang sudah disiapkannya. Beruntung, warga yang hadir sigap melerai dan berhasil merebut sajam tersebut dari tangan M.
Tak berhenti di situ, M kemudian mencoba mengeluarkan senpi dari pinggangnya dan mengarahkan senjata tersebut kepada Hasib. Kepanikan semakin memuncak, hingga upaya warga untuk melucuti senpi dari tangan M membuat kaca meja di lokasi pecah. Serpihan kaca melukai kaki Hasib, yang kini tengah mendapatkan perawatan di Puskesmas Karang Penang.
Insiden ini menimbulkan kekhawatiran terhadap keamanan proses Pilkada di wilayah tersebut. Hingga berita ini ditulis, belum ada keterangan resmi dari pihak kepolisian terkait langkah hukum terhadap M.
Para tokoh masyarakat dan pengamat politik berharap agar insiden ini segera ditangani dengan serius. Hal ini penting untuk memastikan proses Pilkada di Kabupaten Sampang tetap berjalan damai, aman, dan sesuai dengan aturan yang berlaku.
Tim JIMAD SAKTEH mengimbau agar semua pihak menjaga ketenangan dan tidak terprovokasi oleh insiden ini, sembari menyerahkan penyelesaian kasus kepada aparat berwenang.
Red